Follow Me @gitagipus

Minggu, 14 Januari 2018

Air Terjun Tumpak Sewu, Miniatur Air Terjun Niagara di Jawa Timur

00:01 4 Comments
Siapa yang tidak tahu air terjun Tumpak Sewu yang terkenal sebagai Niagaranya Indonesia? (walaupun alirannya enggak sebesar Niagara juga sih).

Air terjun Tumpak Sewu atau Coban Sewu merupakan air terjun yang terkenal dengan seribu air terjunnya. Air terjun ini terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Waktu tempuh dari Kota Malang ke pos air terjun Tumpak Sewu/tempat parkir kendaraan sekitar 2 jam. Jika dari Malang, gerbang masuk akan berada di sisi kanan jalan dan ditandai dengan banner Air Terjun Tumpak Sewu. Untuk lebih mudahnya, jika belum pernah ke sini, manfaatkanlah Google Maps dan cari "Pos Tumpak Sewu Waterfall", lalu klik Directions. InsyaAllah kalian tidak akan tersesat.

Sesampainya di pos, untuk tiket masuk air terjun Tumpak Sewu dikenakan biaya Rp10.000,00/orang. Dan untuk biaya parkir mobil Rp10.000,00, sedangkan motor Rp5.000,00.
Dari tempat parkir, kita akan mulai menyusuri jalan yang melewati perkebunan salak, lalu akan terdapat papan penunjuk arah ke panorama dan ke air terjun. Panorama adalah tempat di mana kita dapat menyaksikan air terjun Tumpak Sewu dari atas, seperti ini nih :

@gitagipus
Air terjun Tumpak Sewu dari atas

@gitagipus
Panorama & Pelangi

Sedangkan, untuk bisa menikmati keindahan air terjunnya dari bawah, diperlukan perjuangan (trekking kurang lebih 30 menit). Yeah, difficult road will lead you to beautiful destination right? Pertama-tama, kita harus menuruni jalan setapak dengan bantuan anak tangga dari bambu yang tidak semuanya dalam kondisi kokoh, lalu kita akan melewati bebatuan yang teraliri oleh air terjun kecil (hati-hati kepleset guys, pijakkan kakimu di batu yang teraliri air, karena batu tersebut bebas lumut), setelah itu kita akan menemukan pos 2, di sini kita akan diminta untuk membayar tiket masuk lagi sebesar Rp10.000,00/orang. Dari sini, kita akan menyusuri sungai, melewati batu besar dan tampaklah air terjun Tumpak Sewu dari balik tebing yang menjulang tinggi. Tidak cukup sampai di situ saja, untuk benar-benar bisa menikmati pemandangan air terjunnya secara lebih dekat, kita harus menyebrangi sungai yang alirannya cukup deras (apalagi waktu musim hujan) dengan bantuan seutas tali tambang.

@gitagipus
Menyusuri sungai

@gitagipus
Tumpak Sewu di balik tebing

@gitagipus
Menyebrangi sungai dengan seutas tali tambang

Dan......
Semua perjuangan yang telah kita lalui terbayarkan oleh pemandangan aliran air terjun yang berbentuk seperti tirai. Betapa indahnya. MasyaAllah.

@gitagipus
Air terjun Tumpak Sewu dari bawah
@gitagipus
Bagian dari pemandangan air terjun Tumpak Sewu


Oh iya, jika dalam perjalanan kembali, tenaga kalian masih tersisa, mampirlah ke Goa Tetes. Dari pos 2 menuju ke Goa Tetes jaraknya 100 meter (menurut penunjuk arah).

Sesampainya di atas kembali, sebagai buah tangan, di dekat tempat parkir kalian bisa membeli salak pondoh yang harganya Rp5.000,00/kg.

Sebagai penutup dari tulisan singkat ini, saya tampilkan footage air terjun Tumpak Sewu. Dan saya sarankan sebaiknya jika ingin menikmati air terjun Tumpak Sewu dari bawah, pastikan kondisi tubuhmu dalam keadaan fit, pakai sepatu yang aman dan nyaman untuk trekking, berangkatlah pagi, jangan lupa sarapan, bawa air minum, baju ganti, dan tentunya hati-hati.



- Semoga bermanfaat -

Rabu, 10 Januari 2018

Menikmati Pesona Bromo dengan Open Trip

19:59 4 Comments
Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang (Wikipedia).

Dari dulu pengen banget pergi ke Bromo. Tapi selalu hanya berakhir wacana.
Namun, pada tanggal 29 Juni 2017, Alhamdulillah setelah 16 tahun tinggal di Malang akhirnya saya bisa menikmati pesona Bromo. Saya pergi ke Bromo bersama pacar saya dengan mengikuti open trip. Kenapa kami ikut open trip? Karena dengan open trip mengurangi ke-riweuh-an janjian sama banyak orang (daripada ntar berakhir wacana lagi) dan tentu lebih irit. Hahaha...
Setelah 2 minggu sebelumnya mencari dan membandingkan berbagai Bromo tour and travel, pilihan saya akhirnya jatuh pada Mohika Adventure. Untuk Bromo Open Trip di Mohika Adventure ini biayanya Rp250.000,00/orang dengan fasilitas seperti berikut ini :


Dan, itinerary-nya seperti ini :


Yak, jadi pada pukul 23.00 tanggal 28 Juni 2017, kami dijemput pihak Mohika Adventure dengan mobil pribadi di tempat penjemputan sesuai kesepakatan. Ternyata di dalam mobil sudah ada rekan open trip kami, 2 orang dari Jakarta. Kami pun menuju ke Tumpang untuk pindah ke mobil Jeep. Setelah itu, kami menuju rest area. Di sana kami diberi kesempatan untuk ke toilet atau membeli perlengkapan yang kami lupa bawa seperti masker, sarung tangan, topi kupluk. Setelah kurang lebih 20 menit, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Penanjakan 2 tempat di mana orang-orang berebut melihat sunrise. Setelah melewati jalan naik turun nan bergelombang, kurang lebih 2 jam kami pun tiba di Penanjakan 2. Sesampainya di sana, kami disuguhkan oleh hamparan bintang-bintang di langit (yang tampak seperti ketombe). MasyaAllah.

Hasil jepretan @radityahendraw
Sky Full of Stars - +Raditya Hendrawan 
Dengan bermodalkan flashlight hp, kami bergegas menaiki tangga, berebut tempat terbaik untuk melihat sunrise. Tanpa peduli betapa dinginnya malam itu (sempat mencapai 11°C saat saya cek di hp). Sembari menunggu sunrise, mas pacar sibuk memotret dengan kamera DSLR-nya dari segala penjuru untuk mendapatkan potret milkyway yang ciamik. Dan saya pun tidak mau kalah mencoba mengabadikan malam itu dengan kamera handphone saya. Beginilah perbandingannya (harap maklum) :

@radityahendraw
"Search of Alien" - +Raditya Hendrawan 

@gitagipus
Hasil jepretan saya

Setelah menunggu hingga menggigil kedinginan, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Langit yang gelap mulai terang sedikit demi sedikit, orang-orang semakin berdesakan untuk mengabadikan momen itu. Satu hal yang saya takutkan adalah takut pagar pembatasnya roboh, apalagi saya ada di barisan terdepan :".

@radityahendraw
Sunrise - +Raditya Hendrawan 

@gitagiipus
@gitagipus

@gitagipus

Setelah puas berfoto-foto, saya dan pacar saya berusaha menerobos keramaian untuk menuju tempat parkir Jeep kami. Namun, sesampainya di tempat parkir kami kebingungan karena kami lupa mencatat nomor plat dari mobil Jeep kami. Dari segala kemiripan mobil-mobil Jeep yang ada di situ, kami berusaha menemukan dan mengingat di mana mobil Jeep yang tadi kami tumpangi. Kami menyusuri dari ujung ke ujung hingga kembali ke tempat awal. Dan akhirnya kami berhenti di mobil Jeep merah yang kami yakini itulah mobil kami. Dan untungnya mas supirnya segera memanggil kami dan menyuruh kami masuk, kebingungan ini akhirnya berakhir sudah. Namun ternyata rekan open trip kami belum kembali ke Jeep, padahal seharusnya jika sesuai dengan itinerary, kami seharusnya sudah melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. Setelah menunggu cukup lama, mereka pun akhirnya muncul. Perjalanan kami pun berlanjut ke pasir berbisik. Kami berhenti sejenak untuk foto-foto dengan latar belakang bukit widodaren.

@gitagipus

@gitagipus

Tujuan selanjutnya adalah pura dan kawah bromo. Untuk menuju kawah bromo, bisa ditempuh dengan jalan kaki atau dengan kuda. Tarif naik kuda (pulang-pergi) itu sendiri biasa dipatok 100.000,00 - 150.000,00/orang. Enggak harus pulang pergi naik kuda sih, bisa cuma pas naik/balik aja sekitar 50.000,00-75.000,00/orang. Semua itu tergantung penawaran.
Setelah berjalan/berkuda untuk menuju kawah bromo, kita harus menaiki ratusan anak tangga (katanya sih jumlahnya 250, boro-boro ngitung dah, di pertengahan naik tangga saya sempat muntah karena masuk angin ._.).

@gitagipus

@gitagipus

Tangga Menuju Bibir Kawah - +Raditya Hendrawan 
@gitagipus
Kawah Bromo

Dari bibir kawah bromo ini, kita bisa melihat indahnya pemandangan kaldera (lautan pasir) Bromo.

@gitagipus

@gitagipus

Destinasi selanjutnya adalah padang savana dan bukit teletubbies. Harapannya bisa melihat ilalang yang sedang cantik-cantiknya, namun sayang belum kesampaian (karena musim kemarau).

@gitagipus

@gitagipus

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 saatnya kami kembali ke Tumpang untuk berganti dengan mobil pribadi dan diantarkan masing-masing ke tempat penjemputan semula. Tak peduli rasa ngantuk dan lelah yang kami rasakan, yang pasti hari itu kami bahagia bisa menikmati keindahan Bromo.

Ada beberapa hal penting yang saya peroleh di perjalanan ini, yaitu :
1. Kalau ikut open trip, jangan lupa foto plat nomor kendaraan yang ditumpangi (minimal inget lah). Simpan no.hp supir/rekan open trip.
2. Mengingat nama rekan open trip.
3. Jangan biarkan perut kosong.

Oh iya, last but not least ini footage Bromo yang saya buat yang semoga bisa membuat kalian para pembaca tergugah untuk ke sana lagi dan lagi.



Buat yang mau pakai jasa Mohika Adventure bisa kepoin mereka di :
Website : http://www.mohikaadventure.com/
Instagram : mohikaadventure
LINE : mohikaadventure / visitbromo
Whatsapp : +6285204148446 / +6282234009264

Udah diantar jemput ke rumah langsung, supirnya enak dan sabar nungguin kita-kita yang pada keasyikan foto-foto sampai jam pulangnya molor. Top markotop deh Mohika Adventure. Sukses selalu Mohika Adventure dan semoga harganya enggak naik ya :")

Jumat, 05 Mei 2017

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di Klinik Polres Malang

10:53 51 Comments
Kali ini saya akan membagi pengalaman saya dalam membuat surat keterangan bebas narkoba untuk keperluan melamar kerja. Mengurus SKBN ini sebenarnya bisa dilakukan di rumah sakit, laboratorium, atau bahkan di puskesmas (tapi tidak semua puskesmas tersedia layanan ini). Namun, di RS/laboratorium yang ternama biaya yang dikeluarkan cukup besar. Contohnya saja di Laboratorium Klinik S*M*, untuk melakukan pemeriksaan narkoba biayanya Rp131.000,00/parameter. Di sana tersedia 8 parameter yaitu :
1. Morphine
2. Cocaine
3. Metamphetamine
4. Cannabinoid
5. Benzodiazepine
6. Opiate
7. Barbiturat
8. Amphetamin
Setelah mempertimbangkannya, saya memutuskan untuk mengurus SKBN di Klinik Polres Malang yang terletak di Jl. Pahlawan Trip No. 1 Malang. Di sana tersedia 2 paket pemeriksaan narkoba (3 dan 6 parameter), yaitu sebagai berikut :
3 Parameter (Rp100.000,00)
Metamphetamine
THC
Morphine

6 Parameter (Rp150.000,00)
Metamphetamine
THC
Morphine
Amphetamine
Cocaine
Benzodiazepine

Untuk prosedur pengurusannya adalah sebagai berikut :
1. Ke loket pendaftaran, bilang pada petugas jika ingin membuat SKBN.
2. Petugas akan menjelaskan biaya dan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, yaitu 1 lembar fotokopi KTP dan 2 lembar foto 3 x 4 berwarna.
3. Setelah kita menyerahkan fotokopi KTP dan foto, petugas akan menanyakan apakah data di ktp sudah benar atau ada yang perlu diperbaiki.
4. Petugas memberikan gelas plastik kecil untuk menampung urine. Urine yang telah tertampung ditaruh di rak kuning dekat kamar mandi.
5. Kembali ke ruang tunggu.
6. Petugas akan memberitahu kita jika telah dilakukan pemeriksaan narkoba pada urine kita. Setelah itu, kita disuruh membuang sisa urine kita ke kamar mandi dan gelas kecil dibuang ke tempat sampah.
7. Menunggu kembali di ruang tunggu.
8. Petugas memanggil nama kita, dipersilahkan untuk mengecek kembali nama, tanggal lahir, dan alamat. Jika sudah benar, kita diminta untuk tanda tangan di SKBN kita. Lalu petugas membubuhkan stempel pada surat tersebut dan memasukkannya dalam stofmap.
9. Kita membayar biaya pembuatan SKBN.
10. Petugas memberikan SKBN kepada kita.
Dalam waktu kurang lebih 15 menit, SKBN sudah bisa saya dapatkan.

Oiya, Klinik Polres Malang ini melayani pemeriksaan narkoba tiap hari Senin-Jumat pukul 08.00-13.00.

- Semoga Bermanfaat -


Rabu, 22 Februari 2017

Bingung Gimana Cara Membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)? Begini Caranya!

21:04 0 Comments
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) atau yang dulu biasa kita kenal dengan surat kelakuan baik adalah surat keterangan resmi yang diterbitkan oleh Polri melalui fungsi Intelkam kepada seorang pemohon/warga masyarakat untuk memenuhi permohonan dari yang bersangkutan atau suatu keperluan karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan, berdasarkan hasil penelitian biodata dan catatan Kepolisian yang ada tentang orang tersebut.

Tata cara permohonan untuk memperoleh SKCK dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Mintalah surat keterangan/pengantar pada Ketua RT tempat tinggalmu.
Di sini biasanya dimintai biaya administrasinya/sumbangan secara sukarela.

2. Setelah kamu mendapatkan surat keterangan dari RT, kamu perlu meminta tanda tangan kepada Ketua RW tempat tinggalmu.

3. Setelah mendapatkan tanda tangan Ketua RW, pergilah ke Kantor Kelurahan tempat tinggalmu dan katakanlah pada pegawai di sana kalau kamu ingin minta surat pengantar untuk membuat SKCK. Dan kamu akan diarahkan harus ke mana. Setelah bertemu dengan petugas bagian mengurus surat pengantar untuk SKCK, kamu diminta untuk menyerahkan surat pengantar yang telah kamu dapatkan dari RT, RW dan 1 lembar fotokopi KTP serta Kartu Keluarga (KK). Kamu akan mendapatkan selembar surat yang terdapat tempat tanda tangan untuk sekretaris kelurahan, Pak Camat, dan Kapolsek.

4. Setelah dari Kelurahan, tentunya kamu harus melengkapi tanda tangan yang belum kamu dapatkan, yaitu menuju kantor kecamatan dan Polsek. Di kecamatan, kamu akan dimintai 1 lembar fotokopi KTP. Di Polsek, kamu akan diberitahu tentang berkas-berkas apa saja yang diperlukan untuk mengurus SKCK yaitu sebagai berikut :

5. Jika tanda tangan dari kelurahan, kecamatan, dan Polsek telah kamu dapatkan, lanjutkan perjalananmu menuju ke Polres. Dan jangan lupa untuk membawa berkas-berkas yang diperlukan.
Berikut alur pengurusan SKCK di Polres :
- Kumpulkan berkas-berkas yang tercantum di persyaratan.
- Tunggu namamu dipanggil dan kamu akan mendapatkan 3 formulir (data diri, formulir tik, sidik jari) dari petugasnya.
- Isi formulirnya.
- Menuju ke bagian pengambilan sidik jari, serahkan formulir untuk sidik jari ke petugasnya.
- Setelah selesai melakukan sidik jari, kamu akan dipersilahkan untuk mencuci tanganmu terlebih dahulu sebelum kamu menerima formulirmu kembali.
- Dan selanjutnya, kumpulkan formulir dan berkas-berkasmu pada petugas.
- Tunggu namamu dipanggil. Setelah dipanggil, kamu akan dimintai PNBP Rp30.000,00.
- Tunggu proses pencetakan SKCK.

Masa berlaku SKCK hingga enam bulan sejak tanggal diterbitkan. Jika telah melewati masa berlaku dan bila dirasa perlu, SKCK dapat diperpanjang.

Syarat untuk perpanjangan SKCK :
1. SKCK lama
2. Fotokopi KTP
3. Fotokopi KK
4. Fotokopi akte kelahiran
5. Foto 4x6 background merah 4 lembar
6. Biaya perpanjangan Rp30.000,00

*SKCK ini bisa dilegalisir max. 5 lembar

- Semoga Bermanfaat -

Jumat, 04 November 2016

Perjalanan Panjang menjadi Ners

15:47 2 Comments
Hai, readers! sudah lama saya ga ngeblog nih.
Berhubung saya lagi nganggur tingkat dewa, kali ini saya akan berbagi cerita tentang perjalanan kuliah saya selama kurang lebih 5 tahun ini, perjuangan untuk mendapatkan gelar di belakang (S. Kep) dan depan (Ns.) nama saya. Mungkin ini akan menjadi postingan terpanjang saya selama ini (karena mungkin bisa disebut ini curhat yang terpendam. Hahahaha...). Semoga ga bosen ya bacanya :)

Ceritanya mulai darimana ya? Hmmm...
Dari sini aja lah ya :

Berawal dari kebimbangan untuk memilih jurusan pas kuliah. Awalnya disuruh nyoba STT Telkom Bandung sama ortu, udah dicoba dan diterima di Teknik Telekomunikasi, tapi kudu ngelepasin karena disuruh nyoba SNMPTN Tulis tahun 2011. Terus galau mau milih jurusan apa di Universitas Brawijaya Malang. Waktu zaman SD, SMP, SMA cita-cita sering berubah-ubah : pengen jadi ilmuwan lah, pengen jadi astronot, pengen kerja di bidang perminyakan, random banget lah pokoknya. Dan umumnya kebanyakan orang tua pengen anaknya masuk jurusan kedokteran, dengan harapan bisa berpenghasilan gede. Tapi dalam kegalauan itu, saya meminta petunjuk pada Allah SWT untuk memberikan jawaban atas kegalauan saya. Dan entah kenapa (mungkin dapet wangsit) saya jadi ingin memilih jurusan ilmu keperawatan untuk pilihan 1 dan jurusan teknik kimia untuk pilihan 2 SNMPTN Tulis. Dan takdir mengatakan saya keterima di S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (gatau harus seneng atau gimana waktu itu).

Selanjutnya, kegiatan ospek saya jalani mulai dari PK2MU (universitas), PK2MABA (fakultas), KRIMA (fakultas), hingga PENMAS (fakultas).

Saat PK2MABA dan KRIMA berlaku sistem kartu yang dimana jika kamu melakukan pelanggaran sangat berat akan mendapatkan kartu hitam, pelanggaran berat kartu merah, pelanggaran sedang kartu kuning, pelanggaran ringan kartu hijau, dan tidak melakukan pelanggaran akan mendapat kartu putih.


Pada saat PK2MABA hari ke-2, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya hanya tidur 10 menit dalam 24 jam karena ngelembur buat ngerjain tugas pelanggaran kartu merah dan ga selesai juga tugasnya dan tentunya dapet kartu merah lagi. hahahaha...

Skip! Lanjut ke dunia perkuliahannya.

Mahasiswa/i yang kuliah di jurusan kesehatan (entah itu kedokteran, keperawatan, kebidanan, gizi, farmasi, kedokteran gigi) pasti dapat kita identifikasi dari cara mereka berpakaian. Di mana kita ga akan menemukan mahasiswa/i menggunakan jeans saat kuliah. Ya, karena kami dianjurkan untuk berpakaian SPMK. Apa itu SPMK? SPMK adalah Standar Pakaian Mahasiswa Kesehatan, yang intinya kudu pakai kemeja berkerah (bukan bahan kaos/jeans), celana kain (bukan celana gunung/jeans) atau rok panjang (tidak ketat, no jeans). Pas zaman maba, langsung hunting rok banyak tapi semakin bertambah semester, lebih demen pake celana daripada rok. Lebih praktis.

Selama menjalani kuliah S1 Ilmu Keperawatan (kurang lebih 3,8 tahun), ada beberapa kejadian yang cukup berkesan bagi saya, antara lain :
1. Semester 2
Setiap pelajaran anatomi di lab, pasti disuruh ngegambar apa yang udah dilihat dan dipelajari dari cadaver. Menjelang akhir pertemuan gambarnya bakal dicek sama dr. Obed. Biasanya tanpa pertanyaan sih, langsung diparaf. Namun, pada suatu hari, pas nunjukkin gambar pelvis tiba-tiba ditanya (barisan yang sebelumnya ga ditanya padahal) sama dr. Obed "Coba tunjukkin Trigonum Leutadi itu dimana?" . Dengan keraguan, nyoba ngejawab sambil nunjuk di gambar "Di sini dok". Dan....Ha mampus! Jawabannya kurang tepat. Dikasih hukuman lah sama dr. Obed disuruh bikin resume tentang Trigonum Leutadi, tulis tangan dan harus dikumpulkan besok pagi di meja Beliau :') Untung ga sendirian.

2. Semester 7
Masa-masa di mana mulai menyusun skripsi. Rela nunggu dosen pembimbing dari pagi hingga sore di depan ruangannya tanpa kepastian kehadirannya :') dr. Chusnul yang sesuatu banget. Salah 1 dosen pembimbing saya yang ga suka kalau pertanyaannya dijawab teoritis, harus sederhana tapi ngena maksudnya dan jelas. 1 pertemuan khusus cuma buat bahas definisi sampel dan populasi. Sampai-sampai Beliau ngasih analogi, "Meski kita lakuin sehari-hari, kadang orang-orang ga tau definisi sebenernya apa. Contohnya makan. Coba apa definisinya makan?" . Jadi kayak tebak kata gitu pas konsul sama dr. Chusnul dan 2 teman saya lainnya. Untungnya di balik suara menggelegar dan pertanyaan bejibun saat konsul, dr. Chusnul baik banget waktu sempro dan semhas. Alhamdulillah!

3. Semester 8
Ada mata kuliah Clinical Study 2 (CS 2), yang di mana untuk pertama kalinya terjun langsung ke rumah sakit dan merawat pasien asli. Awal praktik di RST (tiap jam 06.30 kudu ikut apel), disuruh ini itu dengan istilah yang belum pernah didengar saat di kampus.
"Dek, tolong ambilin les nya pasien A" (Les = rekam medis pasien)
"Dek, bisa aff infus?" (Aff infus = ngelepas selang infus yang kepasang di tangan)
"Dek, itu bed xxx tolong kamu verbed" (Verbed = merapikan tempat tidur)
CS 2

4. Susahnya untuk mendapatkan nilai A atau B+ saat ujian tulis saat semester 2-7
Ibaratnya seperti itu lah 

Yap, setelah 8 semester dilalui, saya pun diyudisium dan resmi sebagai sarjana keperawatan (S. Kep) pada tanggal 8 Juni 2015 dan diwisuda tanggal 8 Agustus 2015.


Setelah itu, berlanjutlah saya menjalani pendidikan profesi ners. Mungkin masyarakat awam lebih mengenalnya dengan istilah koass (kalau di jurusan kedokteran). Menjalani profesi ners dari 1 puskesmas/rumah sakit ke puskesmas/rumah sakit lainnya selama kurang lebih 13 bulan. Dari Singosari, Malang, Wlingi, Kepanjen, Bantur, Batu dijabanin dah.
Masa-masa di mana panggilan berganti :
"Sus", "Mbak" (panggilan dari pasien tentunya), "Dek mahasiswa", "Dek UB" (panggilan dari perawat ruangan saking banyaknya mahasiswa yang praktik dan dari berbagai institusi), "Mbak KKN" (panggilan dari anak-anak kecil kalau ketemu di jalan pas di Bantur).

Banyak hal yang saya pelajari saat profesi,
dari belajar melakukan hal-hal baru (pasang & aff infus, pasang & aff kateter, ambil darah IV (intravena), BGA, mandiin pasien, bantuin pasien BAB/BAK, ganti pampers, RJP (Resusitasi Jantung Paru, EKG (Elektrokardiogram), perawatan trakeostomi, bagging, cek gula darah, ngerujuk pasien naik ambulance, dan masih banyak lagi yang lainnya),
belajar sabar (menghadapi keluhan pasien, menghadapi tenaga kesehatan yang jutek, suka memanfaatkan dan bossy, 1 shift sama mahasiswa/i yang kurang kooperatif, mengahadapi CI klinik & akademik),
belajar bersyukur (diberi kesehatan, memiliki support system yang bagus),
belajar jadi pribadi yang kuat dan tegar (kudu konsul jam 1 malem, pulang pergi, jaga lebih dari 1 shift, buka puasa ga bisa ontime),
belajar jadi mandiri (jadi anak kos),
belajar kerja hati-hati dan teliti (prinsip 6 benar),
belajar bersimpati (di saat kondisi pasien kritis, meninggal, keluarga pasien kurang mampu),
belajar tidur di mana saja (di kursi panjang kayu ukuran kurang lebih 120 cm x 40 cm, lantai beralas selimut, tidur dalam posisi duduk),
belajar memanajemen waktu dan orang.

(Kalau diceritain lengkapnya bakal panjang x lebar x tinggi , jadi gitu aja yaa.. hehe)


Dan di bawah ini adalah foto saya beserta 149 teman saya, saat kami yudisium Ners dan resmi mendapatkan gelar Ns. di depan nama kami.



Sedangkan ini adalah foto kami saat pengambilan sumpah Ners pada tanggal 26 Oktober 2016.



Nah, setelah sumpah Ners apa yang kami lakukan??

Kami masih menunggu hasil UKNI (Uji Kompetensi Ners Indonesia). Untuk apa? Jika lulus uji kompetensi ini, kami dapat dikatakan telah layak untuk menjadi Ners. Dan kami akan mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) yang biasanya menjadi salah satu persyaratan tenaga kesehatan jika ingin melamar pekerjaan di rumah sakit.

Semoga saja kami semua lulus UKNI dan dapat bekerja di tempat yang kami inginkan. Aamiin...

See you on top, friends!