Follow Me @gitagipus

Senin, 21 Januari 2013

Jurnal, oh... Jurnal !

11:26 0 Comments

Di masa perkuliahan pasti kita sudah tidak asing dengan yang namanya JURNAL . Apalagi sebagian besar dosen sekarang menginginkan para mahasiswanya memakai sumber referensi yang terpercaya (bukan dari blog), contohnya dari jurnal. Di Universitas Brawijaya, diharapkan para mahasiswanya mampu menganalisis jurnal internasional. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang belum terbiasa dan mengalami kesulitan dalam pencarian jurnal. Beberapa kesulitan tersebut antara lain :
- Kurang mengetahui harus di mana mencari jurnal yang diinginkan
- Jurnal yang gratis dan full text susah didapatkan
- Kesulitan dalam membaca dan memahami jurnal berbahasa asing

Pada awalnya, saya pun merasa asing tentang jurnal . Pertama kali saya harus berkutat dengan jurnal adalah saat mendapatkan tugas pelanggaran PK2Maba (Pengenalan Kehidupan Kampus) FK UB . Yang di mana para mahasiswa yang melanggar harus meresume jurnal sesuai dengan ketentuan . Saya benar-benar bingung bagaimana wujud sebuah jurnal itu, apakah sama dengan makalah atau artikel atau bagaimana . Saya akhirnya mencari di NEJM (New England Journal of Medicine), namun penggunaan grammarnya kurang dapat saya pahami. Pada saat itu saya mengerjakan tugas pelanggaran tersebut dengan seadanya tanpa memahami apa yang saya tulis tersebut . 

Seiring dengan bertambahnya semester, sistem pembelajaran di jurusan saya (Ilmu Keperawatan) yang menggunakan sistem blok, yang di mana dalam 1 blok khusus membahas 1 sistem dalam tubuh manusia. Dalam 1 blok tersebut terdapat tugas kritisi jurnal (1 kelompok terdiri dari 3 atau 4 orang) . Dan jurnal yang dianjurkan adalah jurnal penelitian, bukan jurnal artikel. Bedanya antara kedua macam jurnal itu adalah kalau yang penelitian itu pasti ada bagian metodenya.
Situs jurnal medis yang biasanya saya manfaatkan adalah :

Film "Cita-Citaku Setinggi Tanah"

10:25 0 Comments


Bener-bener tertarik ma film ini, tapi sayangnya belum pernah nonton ini sampai sekarang .


Film Cita-Citaku Setinggi Tanah merupakan film garapan Eugene Panji. Film ini bercerita tentang Agus yang berasal dari keluarga sederhana di Muntilan, Jawa Tengah. Ayahnya bekerja di pabrik tahu, ibunya adalah ibu rumah tangga yang sangat mahir membuat tahu bacem. Agus gelisah setelah ditugaskan oleh ibu guru untuk membuat karangan tentang cita-cita. Teman-teman Agus memiliki cita- cita setinggi langit.
Sri ingin menjadi artis terkenal karena dorongan ibunya. Ia selalu ingin dipanggil dengan nama Mey. Menurutnya, nama Sri tidak menjual. Jono bercita-cita jadi tentara. Dalam kesehariannya, ia bertingkah selayaknya pemimpin di hadapan teman-temannya. Jono selalu ingin jadi ketua kelas. Puji bercita-cita ingin membahagiakan orang lain. Ia membantu semua orang yang terlihat membutuhkan bantuan. Di balik semua aksinya itu, ternyata ia hanya mengharapkan sanjungan dan ucapan terimakasih dari orang yang dibantunya. Ia haus pujian.
Agus yang tiap hari makan tahu bacem buatan ibunya bercita-cita ingin makan di restoran Padang. Ia jadi bahan tertawaan teman-temannya. Ia juga sadar bahwa untuk cita-citanya itu ia butuh uang. Masalah ini yang harus dipecahkannya. (21cineplex, 2012)

Awal Status Barumu

09:44 2 Comments
Hari ini adalah pertama kalinya kamu ke kampus dengan status yang berbeda, yaitu sebagai Pemimpin Umum organisasimu . Aku senang kau terpilih , kau bahagia . Tapi aku tidak dapat menutupi perasaanku yang sebenarnya bahwa aku takut jarak ini akan merubah hatimu.
Kemarin, kau memberi tahuku "Waktuku untukmu harus berkurang. Cuma setahun kok" .
Ya, aku harap setahun itu cepat :')

Terbiasa bersama membuatku sedikit susah untuk menerima keadaan ini .
Maafkanlah aku yang egois .
Mengharapkan lebih perhatianmu kepadaku di tengah kesibukanmu .
Padahal yang kamu perlukan adalah : "Aku butuh pengertianmu, kalo aku lagi sibuk. Aku butuh kamu untuk curhat" .
Maafkan aku yang terkadang terlalu rewel dan banyak keinginan .
Maafkan aku .

Rasa sayangku ini terlalu besar untukmu, Mr. Shadow .
Untuk ke depannya, aku tidak ingin menambah beban pikiranmu dengan rengekan-rengekan manjaku . Aku ingin tetap merasakan hangatnya tawamu .
Seberapa banyak cobaan yang harus kita lalui, kita harus bisa saling menguatkan .
Karena 1 hal yang selama ini sama-sama kita yakini adalah KISAH KITA PASTI BERAKHIR BAHAGIA .
Amiiiin :)

Selamat mengemban tugasmu untuk setahun ke depan . Doaku menyertaimu :)